Ilustrasi (Foto: Int) |
Kau seperti lautan yang bisu
Aku tak menangkap apapun dari matamu
Kosong dan semua keheningan merestui
Aku yang luput dari semua itu
Kekasihku
Aku hanya ingin menyerupai bayangmu
Dan kau masih saja diam
Masihkah atas nama luka?
Hingga kau bungkam aksara-aksaramu
Kekasihku
He..he..tak narasi yang sanggup aku susun
Pertemuan berdurasi 10 menit itu, hening
Namun, dari sekian banyak sajianmu
Senyummulah yang paling menarik
Sayang
Jika kau minta sepucuk, ada beberapa bait yang kutulis
Tentang malam dan kenangan.
Tapi cukup itu saja
Ada beberapa larik yang lumpuh karena diammu
Tak ada hujan atau gerimis, tapi kau menangis
Setiap kupeluk, kau eratkan
Aku kuyub
Suguhan ini dan aku yang malang
Bertepi, puncak
Semalaman
(Malang, 15/11/2016)