Tuesday 15 November 2016

Semalam dengan Diam

Ilustrasi (Foto: Int)
Kekasihku
Kau seperti lautan yang bisu
Aku tak menangkap apapun dari matamu
Kosong dan semua keheningan merestui
Aku yang luput dari semua itu

Kekasihku
Aku hanya ingin menyerupai bayangmu
Dan kau masih saja diam
Masihkah atas nama luka?
Hingga kau bungkam aksara-aksaramu

Kekasihku
He..he..tak narasi yang sanggup aku susun
Pertemuan berdurasi 10 menit itu, hening
Namun, dari sekian banyak sajianmu
Senyummulah yang paling menarik

Sayang
Jika kau minta sepucuk, ada beberapa bait yang kutulis
Tentang malam dan kenangan.
Tapi cukup itu saja
Ada beberapa larik yang lumpuh karena diammu

Tak ada hujan atau gerimis, tapi kau menangis
Setiap kupeluk, kau eratkan
Aku kuyub

Suguhan ini dan aku yang malang
Bertepi, puncak
Semalaman


(Malang, 15/11/2016)






Comments
0 Comments

No comments:

Entitas dari cerita itu lahir dari perenungan atas ide dan bahasa mewadahi perlakuannya. Menulislah...