Friday, 24 January 2014

Tangkai Rapuh


Daun itu bergantian merintih
Kulitnya melepuk, angin tak lagi sudih meniup
Senja terlalu dini mengindahkan
Ranting masih setia menopang beberapa diantaranya
Daun lagi-lagi jatuh…
Ilustrasi (Gambar : Google Search)

Ada bunyi seruni jauh disana
Lambaiannya mengikuti ritme udara yang bergerak
Sesekali ia meneteskan air mata
mengaliri ketegakan pohon

Entah rahasia apa yang disembunyi Alam
Nyawanya tiap kali terancam
Banyak cerita memberita tentang hidupnya
Malam, menyediakan pekat
Siang, tak pernah merekat
Oh Tuhan hadirkan teman untuk dia

Terlalu banyak resah disimpan
Tak ada penyangga hidup disediakan
Sebentar lagi ia gugur meninggalkan dunia
Sebab, daun itu tumbuh di tangkai rapuh.


Asri Ismail
di 
Kost Allink (24/1/2014)







Comments
0 Comments

No comments:

Entitas dari cerita itu lahir dari perenungan atas ide dan bahasa mewadahi perlakuannya. Menulislah...