Wednesday, 27 February 2013

Mr. Alex Masih Anak-anak


Kau berlagak layaknya sang Raja, perintah sana-sini tapi tak punya nurani
Aroma bau-mu seolah-olah harum tapi dikerumuni lalat-lalat sampah
kau masih saja tertawa diatas luka hati kami…

Alex ini bukan nama-mu, tapi ini nama yang kami buat untuk kamu
di mata kami, kamu itu biadab, lebih biadab dari Hitler
Membunuh langkah kami, dengan menikam hati kami
Berhentilah berdiri di sudut mata kami
Kami bosan dengan raga-mu yang bertopeng kemunafikan

Ha..ha..ha…ha..ha…..

(Inter)
Ternyata Mr. Alex masih anak-anak
Ia sudah menikmati hidup 57 tahun silam

Namun belum belajar akan kedewasaan

Setiap hari ada orang membicarakan dirinya
isu paling hot disandangnya sepeken terakhir ini

tapi Mr. Alex masih saja menari-nari dalam kesendiriannya

Ternyata Mr. Alex masih anak-anak
cucu-cucunya ada dimana-mana

tapi lucunya, tak tahu mencucui anak-anaknya

Pikiran-mu masih saja kolot
Ngaku cerdas, tahu segalanya
Walau mengabaikan perasaan kami
Percuma bicara akan rasionalisasi
Otaknya tak bisa lagi dirasionalkan

Pemarah, Egois,Beringas,  itu karakter kamu
Miris, buah bibirnya semanis gula tapi mengeluarkan bisa
ah, terlalu sadis cara-mu Mr. Alex

Katanya hanya sampai di leher
lalu kenapa setiap hari kamu menampakkan wajah kecut
sepertinya ogah melihat wajah kami

Ternyata Mr. Alex masih anak-anak
umur sudah lebih setengah abad
persoalan adat dia angkat tangan

Mata-mu, tidak untuk kaum adam
hanya kau hawa yang cantik menurutmu jadi santapan
Keseharian-mu hanyalah berupaya menjinakkan wanita-wanita idaman-mu

Ternyata Mr. Alex masih anak-anak
Ayo bermain petak umpet bersama kami…(Asri_Ismail)

SMAN 2 WT,SOPPENG, (28/2)

Comments
0 Comments

No comments:

Entitas dari cerita itu lahir dari perenungan atas ide dan bahasa mewadahi perlakuannya. Menulislah...