Status
sebagai mahasiswa bukan hanya sekadar berkualitas di bidang akademik sesuai
disiplin ilmu yang ditempuhnya. Poin terpenting yang harus dimiliki oleh
seorang mahasiswa, memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan menjadi instrumen
penting yang wajib dimiliki bagi anda yang saat ini menyandang status
intelektual. Hal itu sesuai dengan hasil wawancara profesi Asri Ismail dengan
Prof. Anies Baswedan, Ph.D, salah
satu tokoh Intelektual Muda Dunia usai memberikan kuliah umum di UNM.
Mahasiswa Makassar dikenal dengan
suka tawuran, konflik, perang dan cepat naik pitam. Bagaimana anda melihat
kondisi mahasiswa seperti ini?
![]() |
Foto saat di Hotel Asia |
Saya dengar tentang kekerasan itu dan memang sering ada konflik yang terjadi, Tapi begini, pada akhirnya ketegasan dan kedisiplinan itu yang menentukan. Apakah akan terjadi sikap-sikap anarkis itu atau tidak. Kalau kekerasan itu didiamkan, maka dia akan jadi penyakit kambuhan. Tapi kalau kekerasan itu dihukum, dia akan menjadi faktor penghambat munculnya kekerasan, lalu yang kedua sebagian dari kekerasan itu banyak juga penyusup-penyusupnya yang tidak jelas dari mana. Dan ini mahasiswa sendiri yang harus hati-hati menghadapi situasi seperti itu, kalau tidak, citra mahasiswa tidak lagi maha atas kesiswaannya.
Bagaimana peran universitas untuk
mengatasi masalah seperti ini?
Kalau
saya sederhana, anda memukul, anda keluar, tidak penting siapa yang memulai
Lalu, peran Lembaga Kemahasiswaan
sendiri?
Kalau
saya cendrung menyebutnya organisasi mahasiswa,bukan lembaga mahasiswa. Organisasi
itu memiliki semangat gerakan. Kalau lembaga, lebih pada programik bukan
gerakan. Mahasiswa juga seperti itu, mahasiswa yang sering kita temui itu
adalah pejabat lembaga mahasiswa. Makanya, saya tidak suka nama lembaga itu,
kita adalah pemimpin organisasi bukan pemimpin lembaga. Organisasi mahasiswa
punya potensi untuk mengembangkan kepemimpinan. Jadi organisasi mahasiswa harus
menjadikan pengembangan kepemimpinan sebagai tujuan utama.
Seperti apa itu?
Mulai dari kegiatan-kegiatannya untuk membangun kepemimpinan mahasiswa. Dan harus diingat organisasi mahasiswa memiliki dua peran yaitu, peran kekinian dan masa depan. Dia adalah bagian dari masyarakat. Jadi mahasiswa harus peduli atas kondisi masyarakat. Mahasiswa tidak bisa diam, mahasiswa harus terlibat. Namun, mahasiswa juga harus mempersiapkan dirinya untuk memainkan peran di masa depan. Jadi mahasiswa harus memiliki kompetensi, memiliki kapasitas untuk bisa menjadi agen perubahan dimasa yang akan datang.
Anda menyebutkan salah satu solusinya
adalah mahasiswa harus memiliki jiwa kepemimpinan. Apa syarat untuk menjadi
pemimpin?
seorang pejabat itu berada dikursi karena ada keputusan untuk berada di situ. Seorang pemimpin, akan menjadi pimpinan dengan satu syarat yaitu jika punya pengikut. Kalau anda tidak punya pengikut, maka bukan pemimpin. Analoginya seperti ini, ketika anda ingin menjadi imam maka anda harus punya makmun, begitu ada satu saja makmun, anda sudah pemimpin dari sholat. Artinya, kalau anda menjadi patokan dan anda didengar maka anda sudah jadi pemimpin. Mahasiswa itu menjadi pemimpin, jika sebayanya mengakui dia sebagai pemimpin. Bukan jika ia berada dalam kepengurusan lembaga.
seorang pejabat itu berada dikursi karena ada keputusan untuk berada di situ. Seorang pemimpin, akan menjadi pimpinan dengan satu syarat yaitu jika punya pengikut. Kalau anda tidak punya pengikut, maka bukan pemimpin. Analoginya seperti ini, ketika anda ingin menjadi imam maka anda harus punya makmun, begitu ada satu saja makmun, anda sudah pemimpin dari sholat. Artinya, kalau anda menjadi patokan dan anda didengar maka anda sudah jadi pemimpin. Mahasiswa itu menjadi pemimpin, jika sebayanya mengakui dia sebagai pemimpin. Bukan jika ia berada dalam kepengurusan lembaga.
Terus, apa yang harus dilakukan
agar orang mengikuti kita?
Orang
mengikuti kita kalau ada ide, ada ketegasan
Ide-ide seperti apa?
Ide-ide
yang dikeluarkan bukan hanya sekadar wacana, tapi dikerjakan. Baiknya, kita
menceritakan kepada mereka apa yang sudah dikerjakan dari pada apa yang akan
dikerjakan. Ketika itu masih rencana kita bicarakan terbatas, ketika sudah jadi
kenyataan baru kita ajak yang yang lain.
Im man of action saya lebih suka bertindak. Think big, Star small and star now,
makanya kita harus mampu berpikir besar, mulai dari yang kecil dan
kerjakan sekarang.
Selain itu?
Untuk
menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang bertanggung jawab, mulailah memimpin
diri anda dulu. Bentuk pertanggungjawabannya itu jika anda memutuskan menjadi
mahasiswa untuk kuliah, maka selesaikan itu. Jadi jangan memulai sesuatu lalu
tidak diselesaikan. Kalau waktunya digunakan hanya untuk bermalas-malasan maka
itu suatu kemubaziran dan itu nanti akan anda sesali dikemudian hari. Jangan
menjadikan masa mudanya untuk sifat-sifat yang tidak produktif. Masa kuliah
memang paling dekat dengan kemalasan kerena peluang untuk malas dan peluang
untuk menunda itu sangat rawan. Dan bila anda sudah mampu menaklukkan diri anda
diperiode itu maka anda sudah dipastikan memiliki proyeksi masa depan yang
cerah. Kalau tidak, maka itu akan menjadi titik kemalasan yang akan tumbuh
terus sampai anda selesai kuliah.
Kalau pendapat anda terkait pemimpin
UNM sekarang?
Saya
baru kenal pertama kali dengan beliau, tapi saya lihat beliau itu baik, apalagi
pengetahuannya tentang pendidikan sangat luas. Kami memiliki kesamaan pandang
tentang kondisi pendidikan sekarang.
Bagaimana Anda melihat Potensi
yang dimiliki Mahasiswa UNM?
Saya
baru pertama kali di UNM. Jadi saya belum bisa memberikan pernyataan tentang
mahasiwa-mahasiswanya. Tetapi, kalau melihat ada salah satu mahasiswa UNM yang
ikut Indonesia mengajar, berarti Mahasiswa UNM itu potensial sekali. Saya
senang sekali dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilempar pada saat saya memberi
kuliah umum, berkualitas. Saya salut dengan mahasiswa-mahasiswa UNM.
Pesan anda untuk sivitas
akademika UNM?
Jaga stamina
fisik, stamina moral dan stamina intelektual. Dunia kampus dan anak-anak muda
itu memiliki peran apalagi di dunia intelektual untuk menjaga agar mahasiswa
bisa mengarungi masa depan dengan baik.
BIODATA :
TTL : Kuningan (Jawa Barat), 7 Mei 1969
Ayah: Rasyid Baswedan
Ibu: Aliyah Rasyied
Pendidikan Terakhir: Departemen Ilmu Politik, Universitas Northern Illionis
Pekerjaan:
Presenter acara Save Our Nation (2010)
Rektor Universitas Paramadina, Indonesia
Pendiri dan Ketua Yayasan Indonesia Mengajar
Penghargaan & Prestasi:
-Salah satu dari 100 tokoh intelektual muda dunia, versi Majalah Foreign Policy
-Terpilih
-Terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepan
-Menerima anugerah Nakasone Yusujiro Award dari Institute for international policy studies (IIPS) Jepang 2010