Monday, 31 December 2012

Himaprodi PBSI-ku, Asam Manis-mu di Angka 9

Sebelum peniupan lilin
  Ini cerita tentang sebuah Lembaga kemahasiswaan (LK) Program Studi yang ada di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, ia disepakati dengan sebutan Himaprodi PBSI. Tepat, tanggal 27 Desember 2012, lembaga ini genap berumur 9 tahun. Di tengah arus gelombang yang menerpanya selama setahun lebih, Himprodi-ku masih mampu menampakkan warnanya, bahwa merah itu adalah aku Himaprodi-mu, Himaprodi kita, walau kami tahu bahwa ia sedang ketakutan dengan bayang-bayang putih yang mengintai kematiannya. 


Perlahan-lahan Himaprodi-ku mulai bangun, tapi ia masih terbata-bata dengan tekanan keras yang menimpanya. Ia masih lelah ketika setahun silam ia dipaksakan untuk tidur dengan kebijakan birokrat. Himaprodi-ku seolah ditikam dari belakang, di tengah eksistensi-nya dalam memberi warna pada kampus Ungu itu, ia ditendang bersama dengan saudaranya  23 LK yang ada di FBS. Kasian….
Dialog 

Wajah-nya murung memikirkan nasib-nya yang terkatung-katung, para pengurusnya pun banyak berlari karena tersungkur rasa takut. Ha..ha..Himaprodi-ku tertawa, ia tak menyangka orang-orang itu hanya menginginkan manis-nya dikala namanya harum, di kala bunga-nya sedap dinikmati mata. Tapi, ketika ia diambang kematian, malah orang-orang itu bersembunyi di ketiak penguasa si pencuri yang telah merenggut kebahagian kami.
Himaprodi-ku, kami tak akan pernah meninggalkan-mu, kami akan setia menemani langkah-mu. Biarkan mereka pergi bersama dengan pilihannya. Kami masih menyimpan secuil nyawa untuk-mu.

Fhoto bersamaa



Kami tak ingin nama-mu tak lagi terpampang pada struktur Lembaga Kemahasiswaan, nama-mu tak lagi terwacanakan hingga zamanpun menelannya. Kami pula tak ingin, kadermu terputus begitu saja, sebab dirahim-mu kami tahu arti sebuah kehidupan, arti sebuah panggilan nama mahasiswa itu.


Kami banyak belajar dari kamu Himaprodi-ku. Kami tak mampu membantah bahwa Bendera-mu pernah berkibar di tengah-tengah pergulatan kelembagaan. Meski saat ini, yang ada hanya-lah nama, karena kami belum jua menemukan tempat untuk kamu beristirahat.
Bersabarlah Himaprodiku, kami akan berusaha untuk menemukan roh-mu kembali, biar senyuman itu kembali menghangatkan kami. Kami berjanji, akan membeli mulut mereka yang telah menyepelehkan keberadaanmu, yang menganggap remeh kamu Himaprodiku. Kalau perlu kami akan membeli benang dan jahitan untuk menutup mulut mereka dari sengatan suara-suara sembilu yang diperdengarkan kepada kami.

Meski saat ini, kami tak menafikkan bahwa kami telah menduakan-mu, kami mencoba berdiri di Lembaga kemahasiswaan lainnya. Tapi, kami berjanji tak akan pernah melupakan semua kenangan yang telah terukir kala bersama-mu.
Meriah 

Ada sederet kisah yang terlukis dengan indahnya, kami ukir bersama-sama, asam manis teraduk-aduk oleh arti sebuah perjuangan. Perjuangan itu bernama pendidikan pembebasan.
Rasanya ada air mata berlinang, ketika kami bernaung di rumah-mu Himaprodiku. Kami masih ingat, ruangan-mu hanyalah sebesar 4X3 meter, ditemani dengan inventaris-inventaris-mu. Namun, disitulah lahir sebuah kretivitas dari pengurus-pengurusmu. 

Kala kami harus turun ke jalan, di depan lampu lalu lintas, menunggu kemurahan hati para pemilik kendaraan yang singgah disaat lampu merah tiba. Kami berlomba-lomba membawa karton bekas sebagai tempat sumbangan yang diberikan.

Kami tak pernah malu bernyanyi-nyanyi di tengah jalan, dihadapan sejuta pasang mata yang menyaksikan kami “meminta-minta”. Ketika, kami harus jualan kue dan permen, ketika kami harus jualan bubur baik itu di kampus maupun di Pantai Losari, demi terlaksananya program kerja yang kami usung yang bergaung nama-mu.

Sesaat usai berjulan di Pantai Losari, Makassar
Semua itu tak pernah kami perhitungkan, kami juga tak pernah menuntut apapun dari apa yang kami lakukan. Karena kami bekerja dengan keikhlasan, semata-mata dengan tujuan pembelajaran, demi menyonsong masa depan kami. Karena kami yakin, masa depan yang akan kami raih ini tak akan lepas dari pengalaman yang kami peroleh dari kamu, Himaprodi-ku.

Kami juga tak pernah pikir, materi, tenaga dan waktu kami yang korbankan, hehe..kami masih ingat saat sejumlah acara-mu terhelat, ada banyak cerita yang tercipta. Ada yang berusaha menahan rasa ngantuknya, ada tangisan disela-sela kesibukan, ada canda tawa. Semuanya lepas, kami seolah bebas dengan segala regulasi yang ada saat ini.

Himaprodi-ku, kamu adalah wadah edukasi yang paling baik buat kami. Dari-mu, kami belajar tentang kepemimpinan, kami belajar tentang kebersamaan, kami belajar tentang manejemen, kami belajar tentang pentingnya persaudaraan dari sebuah keluarga kecil yang kami bentuk.


Akhirnya, selamat Ulang Tahun Himaprodi PBSI-ku ke -9, namamu terukir indah di hati kami. Kami sonsong tahun baru untuk mengahdirkan-mu kembali.

Siapapun membaca mohon komentarnya!!!



_Asri Ismail (Kamar Peraduan, 31/12)




Comments
0 Comments

No comments:

Entitas dari cerita itu lahir dari perenungan atas ide dan bahasa mewadahi perlakuannya. Menulislah...